Senin, 07 Oktober 2013

Proses Pengambilan Keputusan


  1.  Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Wikipedia, pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatifyang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan sutu pilihan final.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
·         Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
·         Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
·         Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
1.      Proses pencarian/penemuan tujuan
2.      Formulasi tujuan
3.      Pemilihan Alternatif
4.      Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis system, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
1.      Identifikasi dan Diagnosa masalah
2.      Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
3.      Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
4.      Pemilihan Alternatif terbaik
5.      Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil

2. Faktor Pengaruh Pada Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (untuk membeli atau tidak membeli) seseorang dipengaruhi oleh faktor personal dan sosialnya . Faktor personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap dan keperibadian seseorang. Sedangkan untuk faktor social meliputi aspek kultur, subkultur, klas social, kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status seseorang dalam kehidupan kelompok.

      3. Model-model Pengambilan Keputusan:
A.    Model Perilaku Pengambilan keputusan
Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
B.      Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi 

4. Teknik-teknik Pengambilan Keputusan:
·         Teknik Kreatif
·         Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
1. Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
2. Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Teknik Modern      
Teknik Delphi
Teknik Kelompok Nominal

5. Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1.    Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2.    Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3.    Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
1.    Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan. Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
2.    Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
3.    Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
4.    Scientifik methode/Research Process  : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis.  

http://dedenur.wordpress.com
http://sugenk.staff.gunadarma.ac.id

Minggu, 06 Oktober 2013

Agar Slide Presentasi Tidak Garing


Agar Slide Persentasi Tidak Garing

Membuat slide PowerPoint memang bukan sesuatu yang asing lagi. Dalam setiap persentasi dimanapun baik dalam pembelajaran, seminar, trainer, dll banyak menggunakan fasilitas PowerPoint. Namun terkadang ini menjadi kendala dengan menyaksikan mutu slide persentasi yang pas-pasan. Berikut ada beberapa tips yang bisa dijadikan acuan dasar ketika membuat persentasi dengan menggunakan PowerPoint.

Kesalahan Pertama : Memindahkan Word ke PowerPoint
Tak banyak sebagian orang ketika ingin membuat ppt(PowerPoint) langsung mengcopy dari word. Padalah ini merupakan suatu kesalahan, karena ukuran pada word tentunya akan menjadi kecil pada saat kita memindahkannya dippt.
Solusinya : jiaka kita akan menulis persentasi dengan bullet point, sebaiknya menggunakan 5x5 rule. Aturan fleksibel ini mengajak kita untuk hanya membuat maksimal 5 bullet point di setiap slide dan masing-masing point sebaiknya terdiri tak lebih dari 5 kata.

     Kesalahan Kedua : Semua Tulisan Memakai Huruf Kapital
  • Untuk judul bisa menggunakan huruf kapital, sedangkan untuk menjabarkan dalam poin-poin yang ringkas dalm baris sesudahnya gunakan huruf non-kapital. 
  • Gunakan font standar berukuran min. 24 dan gunakan huruf yang mudah bibaca misal Arial. 
  • Gunakan layout standart dan jangan menggunakan waran yang mencolok, sesuai kan dengan font agar tetap terbaca. 
  • Konsisten
Kesalahan ketiga : Desain Gambar Kampungan dan ditata Sembarangan
  • Letakan gambar yang relevan dan artistik
  •  Jangan menggunakan gambar dan efek yang berlebihan. 
  • Dan anda juga bisa menyisipkan beberapa video atau music yang sesuai dengan tema persentasi yang akan anda bawakan
Sumber : Majalah Pengusaha Muslim Edisi 22