Jumat, 13 Februari 2015

Bolang Puncak Munara



Hai kawan-kawan .. sudah lama sekali tidak pernah nulis di blog. Kali ini saya mau bercerita tentang petualangan bolang saya bersama sahabat saya Putri Eka (we can call his “putek”). Yah kami memang sekelas dan sudah tebiasa bersama-sama. Pada hari sabtu tanggal ..... kami seperti biasa berangkat ke kampus, namun karena dirasa sudah tidak ada kuliah jadi kami menggunakan 1 motor (boncengan). Setibanya dikampus ternyata tidak ada dosen (sebenarnya bukan tidak ada, tapi dosennya pulang lagi. Haha) selanjutnya terlintas untuk cabut kuliah , kebetulan temannya Putek sms dan dari sana kami merencanakan untuk mendaki Puncak Munara di daerah Rumpin, Bogor.
Sebelumnya kami tau tempat tersebut pas cari-cari tempat wisata alam sekitar Bogor, nah ada beberapa blog yang mengarah ke tempat tersebut. Akhirnya Kami putuskan untuk berangkat langsung dari kampus,  dan menyusul temanya putek . Sebelum berangkat sempat google map dan bertanya pada teman kami di kampus akses kesana lebih dekat lewat mana . Teman saya menyarankan untuk lewat Sawangan dengan posisi kami jg dari arah kelapa dua, Depok. Tapi karena bareng temannya putek akhirnya kami lewat Bogor karena temannya putek masih harus nyamper temannya yang ternyata bertempat tinggal di daerah Bubulak, Bogor.
Setelah kami berkumpul semua alhasil berkumpulah kami berlima (Saya, Putek, Eman, Ucup dan Ihwal) untuk pergi menyusuiri tempat tersebut. Kami berangkat sekitar jam 1 siang dari Bubulak terus menuju daerah Jasinga . Saya juga tidak terlalu paham jalannya soal nya ini pertama kali pergi ke daerah tersebut , Dari jasinga kami terus menyusuri jalan sampe melewati daerah Bantar Kambing, terus sampe menuju arah Rumpin. Dari rumpin kami pun harus berjalan cukup jauh dan daerah disana jg jalannya tidak terlalu mulus dan tidak terlalu lebar serta di tambah lagi daerahnya yang sepi rumah penduduk.
Setelah perjalanan cukup jauh kami melewati daerah seperti galian tambang pasir. Karena berhubung saya dan putek blm tau jadi kami percayakan perjalanan kepada teman kami yang laki-laki dan ternyata mereka jg hanya bermodal google map. Sempat ada firasat kayana “ kita nyasar deh” . pas lewatin galian pasir itu soalnya saya pernah baca juga di sebuah blog google map nya malah menunjukan sebuah PT. Gunung Munara yaitu tempat tambang pasir , dan ternyata kita juga mengalaimnya . Setelah bertanya kepada warga sekitar kami pun putar arah dan menyusuri jalan tadi , tidak terlalu jauh sih akhirnya di persimpangan jalan kami melihat tulisan “situs gunung munara” . Kami pun masuk seperti sebuah gang . awal masuk kami diminta uang Rp 2000,- oleh warga sekitar sebenarnya tak yakin juga sih itu resmi tapi yah sudah toh hanya Rp 2000,- trus kami melewati sebuah pemakaman dan jembatan kecil dan akirnya ada sebuah parkiran di depan rumah penduduk. Kami pun memarkirkan motor di tempat terebut. Lalu kami mulai berjalan dan ada sebuah pos yang dijadikan tempat pendaftaran. Kami mendaftarkan nama kami berlima, karena disana daerahnya Sunda akhirnya saya juga mengeluarkan bahasa kebangsaan saya. Karena kami pemula kami pun diminta meninggalkan no tlp takut kalo terjadi kehilangan atau tersasar.Oia kami jg membayar Rp 12500,- untuk 5 orng.
Mulai lah trak perjalanan kami itu sekitar pukul 3 sore dengan melewati sebuag suangi , dan mulai memasuki daerah kebun milik warga dan bejalan mengikuti jalan .berhubung tidak ada persiapan dan saya berangkat dari kampus. Jadi saya benar-benar sudah merasa lelah ketika jalanan sudah mulai menanjak. Kami pun memutuskan istirahat di Pos 1 dan ternyata bertemu sama Si aa yang ada di temapt registrasi pertama. Setelah cukup kuat kami lanjutkan perjalanan, memang agak licin sih jalannya karena musim hujan. Kami berlima terus mendaki dan bertemu dengan orang2 yang turun. Kami pun melewati beberapa pos . sebenarnya di pos ke 3 dan 4 cukup bagus untuk berfoto berhubung kami hanya punya waktu sedikit jadi kami hanya terfokus untuk cepat sampai puncak . Dan akhirnya kami tiba di puncak pertama disana ada sebuah batu yang menjulang tinggi, sebelumnya kami juga melewati batu belah. Kami berlima sempat naik di puncak pertama dan itu membuat saya sangat merinding .Muka saya pucat pasih (Dipikiran saya waktu itu kalo saya jatuh dari sini, pasti gak akan tertolong) karena posisi puncaknya curam dan tidak terhalang oleh apapun memang sih kita bisa melihat keindahan dareah bogor dengan jelas. Setelah dari sana kami pun masih harus berjalan untuk menuju puncak ke dua . Finaly kami sampe di Puncak ke dua .
pos 1
salah kostum, alhasil karena pake flat shoes jd nyeker :D
puncak pertama

sebelum menuju puncak ke dua

puncak munara
  
puncak munara
Setelah asik foto sana sini kami pun memutuskan untuk segera turun karena hari mulai gelap dan tidak membawa perlengkapan apapun seperti senter. Dan alhamdulillahnya Kami sampai di tepat awal lagi sekitar pukul 7. Lanjt istirahat dahulu dan menunaikan salat magrib setelah itu kami bergegas pulang.
Note :
1.      Sebaiknya di persiapkan terlebih dahulu, dan menggunkan sepatu yang sesuai .
2.      Jangan terlalu sore untuk daki jika tidak mau nge’camp. Yang ada pas turun keburu gelap dan ditakutkan bisa tersesat.
3.      Serta jangan lupa “Jangan Buang Sampah Sembaranagn”