Hai kawan-kawan .. sudah lama sekali tidak pernah
nulis di blog. Kali ini saya mau bercerita tentang petualangan bolang saya
bersama sahabat saya Putri Eka (we can call his “putek”). Yah kami memang
sekelas dan sudah tebiasa bersama-sama. Pada hari sabtu tanggal ..... kami
seperti biasa berangkat ke kampus, namun karena dirasa sudah tidak ada kuliah
jadi kami menggunakan 1 motor (boncengan). Setibanya dikampus ternyata tidak
ada dosen (sebenarnya bukan tidak ada, tapi dosennya pulang lagi. Haha)
selanjutnya terlintas untuk cabut kuliah , kebetulan temannya Putek sms dan
dari sana kami merencanakan untuk mendaki Puncak Munara di daerah Rumpin,
Bogor.
Sebelumnya kami tau tempat tersebut pas cari-cari
tempat wisata alam sekitar Bogor, nah ada beberapa blog yang mengarah ke tempat
tersebut. Akhirnya Kami putuskan untuk berangkat langsung dari kampus, dan menyusul temanya putek . Sebelum
berangkat sempat google map dan bertanya pada teman kami di kampus akses kesana
lebih dekat lewat mana . Teman saya menyarankan untuk lewat Sawangan dengan
posisi kami jg dari arah kelapa dua, Depok. Tapi karena bareng temannya putek
akhirnya kami lewat Bogor karena temannya putek masih harus nyamper temannya
yang ternyata bertempat tinggal di daerah Bubulak, Bogor.
Setelah kami berkumpul semua alhasil berkumpulah
kami berlima (Saya, Putek, Eman, Ucup dan Ihwal) untuk pergi menyusuiri tempat
tersebut. Kami berangkat sekitar jam 1 siang dari Bubulak terus menuju daerah Jasinga . Saya juga tidak terlalu paham jalannya soal nya ini pertama kali
pergi ke daerah tersebut , Dari jasinga kami terus menyusuri jalan sampe
melewati daerah Bantar Kambing, terus sampe menuju arah Rumpin. Dari rumpin kami
pun harus berjalan cukup jauh dan daerah disana jg jalannya tidak terlalu mulus
dan tidak terlalu lebar serta di tambah lagi daerahnya yang sepi rumah
penduduk.
Setelah perjalanan cukup jauh kami melewati daerah
seperti galian tambang pasir. Karena berhubung saya dan putek blm tau jadi kami
percayakan perjalanan kepada teman kami yang laki-laki dan ternyata mereka jg
hanya bermodal google map. Sempat ada firasat kayana “ kita nyasar deh” . pas
lewatin galian pasir itu soalnya saya pernah baca juga di sebuah blog google
map nya malah menunjukan sebuah PT. Gunung Munara yaitu tempat tambang pasir ,
dan ternyata kita juga mengalaimnya . Setelah bertanya kepada warga sekitar
kami pun putar arah dan menyusuri jalan tadi , tidak terlalu jauh sih akhirnya
di persimpangan jalan kami melihat tulisan “situs gunung munara” . Kami pun
masuk seperti sebuah gang . awal masuk kami diminta uang Rp 2000,- oleh warga
sekitar sebenarnya tak yakin juga sih itu resmi tapi yah sudah toh hanya Rp
2000,- trus kami melewati sebuah pemakaman dan jembatan kecil dan akirnya ada
sebuah parkiran di depan rumah penduduk. Kami pun memarkirkan motor di tempat
terebut. Lalu kami mulai berjalan dan ada sebuah pos yang dijadikan tempat
pendaftaran. Kami mendaftarkan nama kami berlima, karena disana daerahnya Sunda
akhirnya saya juga mengeluarkan bahasa kebangsaan saya. Karena kami pemula kami
pun diminta meninggalkan no tlp takut kalo terjadi kehilangan atau tersasar.Oia
kami jg membayar Rp 12500,- untuk 5 orng.
Mulai lah trak perjalanan kami itu sekitar pukul 3
sore dengan melewati sebuag suangi , dan mulai memasuki daerah kebun milik warga
dan bejalan mengikuti jalan .berhubung tidak ada persiapan dan saya berangkat
dari kampus. Jadi saya benar-benar sudah merasa lelah ketika jalanan sudah mulai
menanjak. Kami pun memutuskan istirahat di Pos 1 dan ternyata bertemu sama Si aa
yang ada di temapt registrasi pertama. Setelah cukup kuat kami lanjutkan
perjalanan, memang agak licin sih jalannya karena musim hujan. Kami berlima
terus mendaki dan bertemu dengan orang2 yang turun. Kami pun melewati beberapa
pos . sebenarnya di pos ke 3 dan 4 cukup bagus untuk berfoto berhubung kami
hanya punya waktu sedikit jadi kami hanya terfokus untuk cepat sampai puncak .
Dan akhirnya kami tiba di puncak pertama disana ada sebuah batu yang menjulang
tinggi, sebelumnya kami juga melewati batu belah. Kami berlima sempat naik di
puncak pertama dan itu membuat saya sangat merinding .Muka saya pucat pasih
(Dipikiran saya waktu itu kalo saya jatuh dari sini, pasti gak akan tertolong)
karena posisi puncaknya curam dan tidak terhalang oleh apapun memang sih kita
bisa melihat keindahan dareah bogor dengan jelas. Setelah dari sana kami pun
masih harus berjalan untuk menuju puncak ke dua . Finaly kami sampe di Puncak
ke dua .
pos 1 |
puncak pertama |
sebelum menuju puncak ke dua |
Setelah asik foto sana sini kami pun memutuskan
untuk segera turun karena hari mulai gelap dan tidak membawa perlengkapan apapun
seperti senter. Dan alhamdulillahnya Kami sampai di tepat awal lagi sekitar
pukul 7. Lanjt istirahat dahulu dan menunaikan salat magrib setelah itu
kami bergegas pulang.
Note :
1. Sebaiknya
di persiapkan terlebih dahulu, dan menggunkan sepatu yang sesuai .
2. Jangan
terlalu sore untuk daki jika tidak mau nge’camp. Yang ada pas turun keburu gelap
dan ditakutkan bisa tersesat.
3. Serta
jangan lupa “Jangan Buang Sampah Sembaranagn”