Jumat, 21 Maret 2014

Berpikir dan Bernalar



Pengertian Berpikir dan Bernalar
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang diberi akal dan pikiran, yang membedakannya dengan makhluk yang lain. Sebagai manusia tentunya kita selalu berpikir dalam melakukan berbagai kegiatan misalnya kita berpikir saat menulis artikel, makalah atau dalam mengambil keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali menyamakan kegiatan berpikir dan bernalar. Namun, dalam hal berpikir dan bernalar merupakan sesutu yang berdeba.
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Tetapi pada dasarnya berpikir tidak hanya berkaitan dengan aktivitas otak saja, tentunya pengertian dari berpikir memiliki arti yang luas dan berbeda bagi setiap individu. Pengertian dasar berpikir menurut (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) adalah berkembangnya ide dan konsep didalam diri seseorang. Secara sederhana, berpikir yaitu memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Sedangkan pendapat lain memaparkan berpikir merupakan tingkah laku yang menggunakan ide-ide yaitu proses simbolis. Kemdian secara formal, berfikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term memory. Jadi, berpikir adalah sebuha hasil dari beberapa asumsi-asumsi, peristiwa, ide, konsep, atau informasi yang kemudian tertuang menjadi sebuah pemaparan.  Berdasarkan pendapat para ahli berpikir terbagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1.      Berpikir alamiah
2.      Berpikir ilmiah
3.      Berpikir autistik
4.      Berpikir realistik, meliputi berpikir deduktif, induktif dan evaluatif.
Penalaran adalah suatu alur berpikir agar kalimat dapat dipertanggungjawabkan, dapat dipahami dengan mudah dan cepat serta tidak menimbulkan kesalah pahaman logika. Sedangkan menurut Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premi-premi yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar bias mengambil bentuk induktif, deduktif, ataupun abduktif. Penalaran induktif merpakan proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (universal) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus (pertikular). Sebaliknya, penaran deduktif daalh penarikan kesimpulan khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum. Sedangkan penalaran abduktif adalah penaran yang sering terjadi dalam merumuskan hipotesis.
Oleh sebab itu, bernalar merupakan aspek yang penting dalam berpikir. Akan tetapi, menyamakan berpikir dan bernalar, seperti pemaparan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berrpikir. Maka alangkah baiknya jika kita sebagai manusia memanfaatkan kempuan yang ada pada diri kita dengan berpikir dan bernalar dengan baik.

Sumber :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar