Minggu, 29 Desember 2013

Pengelolaan Keuangan Masa Anak-Anak dan Menjadi Dewasa



Siklus kehidupan selalu dimulai dengan kelahiran. Hal yang menakjubkan adalah fakta bahwa pada saat seseorang dilahirkan atau bahkan sebelumnya, orang tua telah merencanakan banyak sekali hal untuk “si kecil” seperti kebutuhan sandang dan pangan sampai dengan perencanaan pendidikannya beberapa tahun ke depan.
Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini disebabkan karena anak-anak masih bergantung sepenuhnya kepada orang tua, wali, dan badan sosial (apabila orang tua sudah tidak ada).
Kita semua pernah melewati masa anak-anak dan kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi apabila kita memiliki orang tua yang tidak pernah merencanakan kebutuhan-kebutuhan kita atau mereka tidak merencanakan untuk hal-hal yang tidak diduga atau diinginkan sehingga anak anak tidak dapat sekolah.
Pada tahapan ini, produk keuangan disediakan oleh orang tua untuk kepentingan anaknya. Produk keuangan yang mungkin dibutuhkan pada tahapan ini adalah :
Tahapan
Produk keuangan
Anak-anak (TK-SMA)
Tabungan, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan
Dewasa (Universitas)
Tabungan, deposito, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan

Perencanaan keuangan yang baik untuk “si kecil” dapat membuat orang tua tidak menaggung resiko yang terlalu berat, ketika ada kebutuhan mendadak yang terkait pendidikan atau kesehatannya. Karena tidak setiap saat orang tua kita bisa menyimpan uang nya di rumah. Terutama bagi keluarga di kelas menengah alangkah baiknya jika pengelolaan keuangan yang baik ini selalu dijalankan jauh sebelum “si kecil” tumbuh dewasa.

Sumber : http://www.ojk.go.ig

Tips Berasuransi dengan Baik


Perkembangan  asuransi di indonesia semakin berkembang pesat. Tentunya kita dapat meliahat berbagai macam iklan atau penawaran agen asuransi yang semakin gencar, dari yang berkelas bonafit sampai yang tidak tahu jelas kinerjanya. Oleh karna itu semakin maraknya juga penipuan berkedok asuransi, kita harus lebih selektif dalam memilih mau kemana kita menyelamatkan uang kita agar tidak terjadi kerugian dikemudian hari. berikut ini beberapa tips berasuransi dengan baik :
  1. Pilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, bukan karena tertarik kepada promo dan hadiah yang ditawarkan atau karena terpaksa. Jika perlu, lakukan konsultasi dengan pihak-pihak yang menurut Anda memahami hal ini. 
  2. Pastikan Agen asuransi yang membantu mengurus pembelian produk asuransi adalah agen yang profesinal, yang memiliki sertifikasi keagenan, dan mampu membantu dan menjelaskan secara detil dan mengurus keperluan asuransi kita ke kemudian hari.
  3. Mengenal lebih banyak kapasitas perusahaan Asuransi yang akan Anda pilih, terutama yang terkait dengan pelayanan klaim (bisa dilakukan melalui studi internet atau dari informasi kerabat dan teman).
  4. Ketika sudah memilih produk dan perusahaan, pastikan mengisi data di SPPA (Surat Permintaan/Permohonan Pertanggungan Asuransi) atau SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa) dengan lengkap, jujur, jelas, dan tidak menandatanganinya dalam kondisi kosong (tidak lengkap).
  5. Tanyakan secara rinci mengenai manfaat yang diberikan, kondisi yang dipersyaratkan, dan pengecualian jaminannya (dimana hal ini sering menjadi alasan penolakan pengajuan klaim oleh pihak perusahaan perasuransian).
  6. Pastikan mengetahui periode yang diperkenankan dalam pembayaran premi, jangan sampai terjadi keterlambatan (outstanding) pada saat terjadinya kerugian yang dapat mengakibatkan klaim tidak dibayar. Biasanya diperkenankan 14 hari setelah tanggal jaminan yang tercantum dalam polis.
  7. Jika polis sudah diterima, baca dengan teliti polis beserta semua lampiran yang sudah diterima. Bila tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh agen, maka polis dapat dibatalkan atau dilakukan perubahan.

Memilih Perusahaan Asuransi yang Baik
  • Pastikan perusahaan Asuransi yang akan dipilih telah terdaftar di OJK dan Asosiasi. Dapat juga dilihat melalui website OJK dan Asosiasi atau ditanyakan langsung ke Layanan Konsumen OJK.
  • Perhatikan kekuatan keuangan perusahaan Asuransi, yang secara sederhana dapat dilihat melalui besaran Risk Base Capital minimal 120% dan kondisi aset dan kewajibannya yang dapat diketahui lewat laporan neraca keuangan yang dipublikasikan di media. Pada neraca keuangan dapat dilihat juga keuntungan perusahaan setiap tahunnya
  • Pastikan perusahaannya memiliki underwriter yang berpengalaman dan ahli, yang dapat dilihat dari profil perusahaan. Regulasi mensyaratkan perusahaan memiliki tenaga ahli di Kantor Pusat, ajun ahli di seluruh kantor cabang, dan juga tenaga aktuaris.
  • Perhatikan gambaran tentang kualitas jasa yang telah diberikan oleh perusahaan, seperti berapa lama proses penerbitan polis, pelayanan atau servis tambahan yang diberikan, kualitas rekanan yang ditunjuk (seperti rumah sakit, bengkel rekanan, dan lainnya).

Sumber : http://www.ojk.go.id

Analisis Industri Keuangan Syariah

Dalam masa sekarang ini industri keuangan syariah di Indonesia semakin meningkat. Selain itu potensi pemodal meningkat seiring dengan meningkatnya masyarakat ekonomi kelas menengah serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih menunjukan tren positif.
Oleh sebab itu kita perlu mengetahui perencanaan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi industri keuangan syariah yang semakin berkembang di Indonesia berdasarkan metode SWOT (Strenghts, weaknesses, opportunities, threats) .
Kekuatan (Strenghts)
  1. Memeberi akses pada semua pihak
  2. mendukung sektor rill dan distribusi kekayaan lebih merata
  3. market conduct yang lebih beretika
  4. regulasi dan unit organisasi yang memadai dan mendukung
  5. dukungan dan kerjasama regulator, DSN-MUI, dan pelaku
  6. manajemen resiko yang lebih baik melalui tranparansi dalam kontrak dan risk sharing
Kelemahan (weaknesses)
  1.  terbatasnya jenis akad yang dapat dipakai
  2. terbatasnya jenis produk keuanagan syariah
  3. perlunya penyempurnaan dalam landasan hukum/regulasi
 Peluang (opportunities)
  1. ekonomi terbesar ke-7 di dunia (2030) - Mc Kinsey Report
  2. sinergi dan integrasi regulasi industri keuangan syariah dalam ojk
  3. potensi pasar dan perkembangan industri keuangan syariah
  4. potensi ekspansi usaha bagi perusahaan besar, menengah dan kecil
  5. pertumbuhan produk syariah di pasaran domestik dan global
  6. potensi dana investasi yang berasal dari kawasan Timur Tengah
Ancaman (threats)  
  1. Koordinasi antara regulator yang terikat dengan keuangan syariah
  2. variasi akad yang digunakan dalam penerbitan produk syariah
  3. keterbatasan SDM (kurangnya ahli keuangan syariah yang memadai proses industri keuangan)
  4. pemahamama pelaku pasar dan masyarakat tentang produk keuangan syariah

Kamis, 26 Desember 2013

Objek Wisata Cianjur




Gunung Padang Situs Megalitikum di Jawa Barat

Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur. Pada awalnya daerah ini tidak begitu banyak dikenal oleh masyarakat luar. Tapi semenjak ditemukannya situs megalitikum atau zaman batu besar daerah gunung padang semakin ramai menjadi perbincangan dan dikunjungi oleh masyarakat dan rombongan peneliti arkeologi.
Pada mulanya warga sekitar mengira gundukan batu yang terdapat dipuncak gunung merupakan bongkahan batu biasa. Namun setelah diteliti ternyata hal ini merupakan batu peninggalan zaman purba . Menurut penelitian dengan carbon dating (pengukuran usia berbasis kandungan karbon) menunjukkan angka 5900 SM. Artinya ini lebih tua dari situs bangunan piramida di Mesir (3500 SM) dan situs arkeologis di mesopotamia (sekarang masuk wilayah Iran, Irak dan Suriah sekitar 4000 SM). Dengan kata lain, jika kebenaran ini memang terjadi maka Situs Megalitikum Gunung Padang merupakan Awal Peradaban Dunia.
Menurut skala ukurannya, situs tersebut dipastikan paling besar se-Asia Tenggara. Bentuknya berupa punden berundak (Bangunan pemujaan tradisi megalitikum yang berbentuk persegi empat dan tersususn bertingkat) dengan lima teras bertingkat. Luasnya menurut pihak pariwisata 900m2 dengan luar arel situs 3 hektare. Bentuk bukit Padang menyerupai trapesium, dengan tinggi (dari landasan landai terdekatnya) 110 meter.
Namun, kedalanya tidak ada angkutan umum yang bisa mencapai lokasinya, selain itu ditambah dengan kondisi jalan yang buruk selama satu jam sebelum mencapi lokasi tersebut. Tetapi masih ada pemandangan kebun teh yang bisa mengobati selama 10 menit di perjalananan. Dengan semakin ramainya pengunjung dan para peneliti yang datang kesana pemerintah harus segara melindungi dan memeberikan fasilitas yang memadai agar lingkungan disekitarnya tetep terjaga keasriannnya.

Sumber : Majalah Sharing Edisi 78 Thn VII Juni 2013

Pengaruh Situasi Konsumen



Pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen, dalam hal ini termasuk situsi. Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik terlepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek (Menurut Engel,dkk. 1994). Sedangkan (Menurut Mowen dan Minor. 1998) Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.  Interaksi individu dengan situasi dalam diskusi mengasumsi bahwa semua konsumen merespon dengan cara yang sama terhadap situasi tertentu. Namun, kenyataan tidak harus demikian.
Pengaruh situsi setiap individu pada dasarnya berbeda, namun ada beberapa karakteristik situasi konsumen yang bisa menjadi pertimbangan, sbb :
  1. Lingkungan Fisik
    Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen.
  2. Lingkungan Sosial
    Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.
  3. Waktu
    Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti “kapan terakhir kali” akan berbeda antar konsumen.
  4. Tujuan
    Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.
  5. Suasana Hati
    Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
Pengaruh situasi yang tidak terduga adalah situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang. Misalnya mahasiswi yang akan mengikuti ujian dan lupa membawa bolpoin dan pensil, maka secara otomatis dia akan membeli dulu bolpoin dan pensil sebelum mengikuti ujian tersebut.

Sumber :

http://splashurl.com/kflrgtk