Perilaku
Pembelian
Perilaku pembelian
konsumen dapat dibedakan dalam beberapa kategori menurut dasar :
(1)
Usaha pemecahan masalah yang dihadapi
calon pembeli.
(2)
Keterlibatan pembelian dan perbedaan
merk produk yang hendak dipilih untuk dibeli.
Perilaku
pembelian berdasarkan usaha pemecahan masalah :
Proses pembelian
seseorang yang konsisten pada periode tertentu membentuk perilakunya.
Pembentukan perilaku pembelian sebenarnya merupakan usaha-usaha seseorang
mengatasi masalah yang dihadapinya. Berdasarkan usaha pemecahan masalah
tersebut, perilaku pembelian dapat dibedakan menjadi :han produk
1.
Perilaku respons rutin (Routinezed
Response Behavior)
Adalah
perilaku pembelian rutin untuk persoalan yang sering dihadapi.Umumnya frekuensi
kebututuhan produk tinggi, misalnya kebutuhan baran-barang sehari-hari.
2.
Perilaku pemecahan masalah yang terbatas
(Limited Problem Solving)
Adalah
perilaku pembelian yang memerlukan usaha pemecahan persoalan terbatas.
3.
Perilaku pemecahan masalah yang intensif
(Extensive Problem Solving)
Adalah
perilaku pembelian yang dilakukan sangat jarang, maka diperlukan usaha-usaha
pertimbangan pembelian barang atau pemilihan merk yang tinggi.
Perilaku
pembelian berdasarkan keteribatan pembeli dan perbedaan merk :
Perilaku pembelian
konsumen berdasarkan keterlibatan konsumen terhadap produk yang akan dibeli dan
perbedaan merk yang akan dipilih dan merek lain dapat dibedakan dapal empat
kelompok perilaku pembeli :
1.
Perilaku pembelian yang kompleks
Perilaku
pembelian akan menjadi persoalan yang kompleks apabila menurut keterlibatan
pembeli terhadap produk yang akan dipilih adalah tinggi.
2.
Perilaku pembeli pencarian variasi
Perbedaan
produk yang ditawarkan cukup tinggi dan pembeli tidak begitu menghiraukannya
makan pilihan alternatif produk hanyalah sebagai variasi.
3.
Perilaku pembelian menekan
ketidaksesuaian
Pembeli
sangat memperhatikan produk yang dibeli, tetapi karena perbedaan antara merk
tidak memenuhi maka pembeli akan mengalihkan perhatiannya pada hal-hal lain
yang dipakai sebagai penentu pilihannnya.
4.
Perilaku pembelian kebiasaan
Kondisi
seperti ini seringkali dijumpai, pembeli tidak banyak menghiraukan akan merk
untuk memilih barang yang sebenarnya tidak banyak berbeda dengan yang lain.
Sumber : Diktat Dasar Pemasaran, Universitas Gunadarma