Beberapa tahun terkahir terjadi
perubahan yang cukup signifikan dalam pola demografi Indonesia. pada tahun
sebelumnya sex rasio perempuan pemebelanja lebih tinggi dari laki-laki,
kemudian adanya pergeseran gender dalm pola berbelanja. Dalam kenyataannya perempuan
selalu diidentikan dengan dunia perbelanjaan. Dimana pada dasarnya perempuan
memang memegang perannan penting dalam hal tersebut. Akan tetapi pada masa
sekarang ini laki-laki semakin banyak mengambil peranan tersebut.
Pertanyaannya adalah benarkah
gaya belanja antara lelaki dan perempuan itu berbeda. Hasil penelitian
mengidentifikasi pola belanja perempuan dan lelaki bisa diringkas menjadi Men
Buy and Women Shop. Pembelanja perempuan yang dituju pertama kali adalah lokasi
yang memajang koleksi pakaian dan aksesoris atau memutar melalui bagian sepatu.
Mereka juga tidak pernah melewatkan jalur diman para SPG menyemprotkan sample
parfum. Sementara itu pemeblanja lelaki, elas misinya yakni membeli barang yang
ingin dibelinya. Begitu masuk ke tempat belanja, mereka langsung ke lokasi
barang yang ditarget, dan begitu menemukan barang yang diiinginkan, membeli dan
lantas keluar mall.
Namun demikian, umumnya
laki-lakimemang menghabiskan waktu belanja kurang dari wnaita. Tetapi, ketika
berbelanja, lelaki cenderung menghabiskan lebih banyak uang daripada perempuan.
Perbedaan pola dan gaya belanja
lelaki dan perempuan tersebut, menurut Profesor Daniel Kruger dari University
of Michigan, bisa menjadi jawaban mengapa sering terjadi konflik ketika
pasangan berbelanja bersama-sama. Namun temuan menyebutkan bahwa berbelanja
membuat sesuatu yang mengasikkan bahwa untuk mereka yang “sendiri” maupun
berpasangan. Dalam hal ini, seoerti kata Kuger, dapt membantu pasangan
menghindari persekisihan di toko manakala pasangan berbelanja.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar