Minggu, 19 April 2015

How To Make Brownies
Ingredients :
  1. 200 grams butter
  2. 1/2 cup cocoa
  3. 2 cups brown sugar
  4. 1 teaspoon vanilla essence
  5. 1 cup plain flour
  6. 2 eggs
  7. 1/2 cup chopped walnuts (optional)
What to do :
  1. Turn the oven to 180C and line a 30x20cm  tin with baking paper (or grease it).
  2. In a medium sized sacepan, put the butter and cocoa. Melt it gently and make sure you don't boil it.
  3. Add the sugar and vanilla, and stir it in well.
  4. Take the mixture off the heat and sift in the flour. Stir it in well.
  5. Add the eggs, beating them in really well.
  6. If using them, add the chopped walnuts and stir them it.
  7. Spread the mixture in the tin. Bake for 20 - 25 minutes.

Kamis, 16 April 2015

Adverbs

Adverbs
Words that modify verbs are called adverbs.
e.g. : She run quickly
                     adverbs
(the word 'quickly' explains the way how she runs)

Most adverbs are formed by adding 'ly' to an adjective.
e.g. : - slow ----> slowly
        - quick ----> quickly
        - calm ----> calmly

the normal position of adverb is Manner, Place, and Time (MPT)
e.g. : She studied hard in the her room last night
                          manner         place                 time
But the position may change into Place, Manner, and Time when there are verbs such as go, reach, arrive, come, return, get, walk, run, etc.
e.g. : He arrived home early last night
                         place    manner    time
 

Bahasa Inggris Bisnis 2

Exercise 26 : Adjectives and Adverbs
1. Well
2. Intense
3. Brightly
4. Fluent
5. Fluently
6. Smooth
7. Accurately
8. Bitter
9. Soon
10. Fast

Exercise 27 : Linking ( Copulative) Verbs
1. Terrible
2. Well
3. Good
4. Calmly
5. Sick
6. Quickly
7. Diligently
8. Vehemently
9. Relaxedly
10. Noisy

Exercise 28 : Comparisons
1. As soon as
2. More important
3. The same well
4. More expensive
5. The same hot
6. More talented
7. More colorful
8. More happy
9. Less bad
10. Faster fast

Exercise 29 : Comparisons
1. Than
2. As
3. From
4. Than
5. Than
6. Than
7. As
8. Than
9. Than
10. Than

Exercise 30 : Comparisons
1. Best
2. Happier
3. Faster
4. Creamier
5. More colorful
6. Better
7. Well
8. More awkwarder
9. Least
10. Prettiest
11. The best
12. Than
13. less impressive
14. The sicker
15. Than
16. Twice as much as
17. Few
18. Many
19. Farthest
20. More fam

Senin, 16 Maret 2015

Conditional Sentences

Conditional sentences are also as Conditional Clause or If Clause. Conditionals are statments with If or unless. You can use conditional clauses to talk a possible situation and its results.
There are two kinds of conditionals : real/factual conditionals and unreal/contrary-to-fact-conditionals.
1. Factual/Real Conditionals
 When you are talking about something which may possibly happen in the future, you use this type of conditional.

2. Unreal/Contrary-to-fact Conditional
When you are talking about something that yau think is unlikely to happen, you use this type of conditional.
The fact is :  > I don't have cellphone, so I won't call him.
                   > I am not teacher, so I won't punish her.

Sumber : Sudarwati dan Eudia Grace. 2007.  Look Ahead Book 2. Jakarta : Erlangga.

Minggu, 15 Maret 2015

Bahasa Inggris Bisnis 2

Exercise 21 : Conditional Sentences [Hal. 97, 1-30]

1. Understoon
2. Could not have been
3. Will give
4. Would have told
5. Would have been
6. Had
7. Would stop 
8. Needed
9. Would have found
10. Enjoyed
11. Paint
12. Were
13. Writes
14. Had permitted
16. Will accept
17. Buys 
18. Had decided
19. Would have
20. Will leak
21. Has studied
23. See
24. Gets 
25. Turn
26. Were
27. Could have
28. Would have talked
29. Explained
30. Spoke
Exercise 22 : Used To [Hal 99, 1-10]

1. Eating
2. Eat
3. Swim 
4. Like 
5. Speaking
6. Studying.
7. Dance 
8. Sleeping
9. Eating
10. Eating

 Exercise 23 : Would Rather [Hal 101, 1-10]

1. Stay home
2. Have stayed
3. Work
4. Studied
5. Not study
6. Have 
7. Stood
8. Not cook
9. Had not arrived
10. Have slept


Exercise 24 : Must/Should + Perfentive [Hal 105, 1-10]

1. Should have had
2. Must have been
3. Must have damaged
4. Should not have parked
5. Must have studied
6. Should have studied
7. Must have been
8. Should have deposited
9. Must have forgotten
10. Must not have studied


Exercise 25 : M0dal + Perfentive [Hal 105, 1-10]

1. I would
2. Would have gone
3. May have had
4. Should have done
5. Must have forgotten
6. May have slept late.
7. Might have had
8. Could have lost
9. Should have driven
10. May have run

Jumat, 13 Februari 2015

Bolang Puncak Munara



Hai kawan-kawan .. sudah lama sekali tidak pernah nulis di blog. Kali ini saya mau bercerita tentang petualangan bolang saya bersama sahabat saya Putri Eka (we can call his “putek”). Yah kami memang sekelas dan sudah tebiasa bersama-sama. Pada hari sabtu tanggal ..... kami seperti biasa berangkat ke kampus, namun karena dirasa sudah tidak ada kuliah jadi kami menggunakan 1 motor (boncengan). Setibanya dikampus ternyata tidak ada dosen (sebenarnya bukan tidak ada, tapi dosennya pulang lagi. Haha) selanjutnya terlintas untuk cabut kuliah , kebetulan temannya Putek sms dan dari sana kami merencanakan untuk mendaki Puncak Munara di daerah Rumpin, Bogor.
Sebelumnya kami tau tempat tersebut pas cari-cari tempat wisata alam sekitar Bogor, nah ada beberapa blog yang mengarah ke tempat tersebut. Akhirnya Kami putuskan untuk berangkat langsung dari kampus,  dan menyusul temanya putek . Sebelum berangkat sempat google map dan bertanya pada teman kami di kampus akses kesana lebih dekat lewat mana . Teman saya menyarankan untuk lewat Sawangan dengan posisi kami jg dari arah kelapa dua, Depok. Tapi karena bareng temannya putek akhirnya kami lewat Bogor karena temannya putek masih harus nyamper temannya yang ternyata bertempat tinggal di daerah Bubulak, Bogor.
Setelah kami berkumpul semua alhasil berkumpulah kami berlima (Saya, Putek, Eman, Ucup dan Ihwal) untuk pergi menyusuiri tempat tersebut. Kami berangkat sekitar jam 1 siang dari Bubulak terus menuju daerah Jasinga . Saya juga tidak terlalu paham jalannya soal nya ini pertama kali pergi ke daerah tersebut , Dari jasinga kami terus menyusuri jalan sampe melewati daerah Bantar Kambing, terus sampe menuju arah Rumpin. Dari rumpin kami pun harus berjalan cukup jauh dan daerah disana jg jalannya tidak terlalu mulus dan tidak terlalu lebar serta di tambah lagi daerahnya yang sepi rumah penduduk.
Setelah perjalanan cukup jauh kami melewati daerah seperti galian tambang pasir. Karena berhubung saya dan putek blm tau jadi kami percayakan perjalanan kepada teman kami yang laki-laki dan ternyata mereka jg hanya bermodal google map. Sempat ada firasat kayana “ kita nyasar deh” . pas lewatin galian pasir itu soalnya saya pernah baca juga di sebuah blog google map nya malah menunjukan sebuah PT. Gunung Munara yaitu tempat tambang pasir , dan ternyata kita juga mengalaimnya . Setelah bertanya kepada warga sekitar kami pun putar arah dan menyusuri jalan tadi , tidak terlalu jauh sih akhirnya di persimpangan jalan kami melihat tulisan “situs gunung munara” . Kami pun masuk seperti sebuah gang . awal masuk kami diminta uang Rp 2000,- oleh warga sekitar sebenarnya tak yakin juga sih itu resmi tapi yah sudah toh hanya Rp 2000,- trus kami melewati sebuah pemakaman dan jembatan kecil dan akirnya ada sebuah parkiran di depan rumah penduduk. Kami pun memarkirkan motor di tempat terebut. Lalu kami mulai berjalan dan ada sebuah pos yang dijadikan tempat pendaftaran. Kami mendaftarkan nama kami berlima, karena disana daerahnya Sunda akhirnya saya juga mengeluarkan bahasa kebangsaan saya. Karena kami pemula kami pun diminta meninggalkan no tlp takut kalo terjadi kehilangan atau tersasar.Oia kami jg membayar Rp 12500,- untuk 5 orng.
Mulai lah trak perjalanan kami itu sekitar pukul 3 sore dengan melewati sebuag suangi , dan mulai memasuki daerah kebun milik warga dan bejalan mengikuti jalan .berhubung tidak ada persiapan dan saya berangkat dari kampus. Jadi saya benar-benar sudah merasa lelah ketika jalanan sudah mulai menanjak. Kami pun memutuskan istirahat di Pos 1 dan ternyata bertemu sama Si aa yang ada di temapt registrasi pertama. Setelah cukup kuat kami lanjutkan perjalanan, memang agak licin sih jalannya karena musim hujan. Kami berlima terus mendaki dan bertemu dengan orang2 yang turun. Kami pun melewati beberapa pos . sebenarnya di pos ke 3 dan 4 cukup bagus untuk berfoto berhubung kami hanya punya waktu sedikit jadi kami hanya terfokus untuk cepat sampai puncak . Dan akhirnya kami tiba di puncak pertama disana ada sebuah batu yang menjulang tinggi, sebelumnya kami juga melewati batu belah. Kami berlima sempat naik di puncak pertama dan itu membuat saya sangat merinding .Muka saya pucat pasih (Dipikiran saya waktu itu kalo saya jatuh dari sini, pasti gak akan tertolong) karena posisi puncaknya curam dan tidak terhalang oleh apapun memang sih kita bisa melihat keindahan dareah bogor dengan jelas. Setelah dari sana kami pun masih harus berjalan untuk menuju puncak ke dua . Finaly kami sampe di Puncak ke dua .
pos 1
salah kostum, alhasil karena pake flat shoes jd nyeker :D
puncak pertama

sebelum menuju puncak ke dua

puncak munara
  
puncak munara
Setelah asik foto sana sini kami pun memutuskan untuk segera turun karena hari mulai gelap dan tidak membawa perlengkapan apapun seperti senter. Dan alhamdulillahnya Kami sampai di tepat awal lagi sekitar pukul 7. Lanjt istirahat dahulu dan menunaikan salat magrib setelah itu kami bergegas pulang.
Note :
1.      Sebaiknya di persiapkan terlebih dahulu, dan menggunkan sepatu yang sesuai .
2.      Jangan terlalu sore untuk daki jika tidak mau nge’camp. Yang ada pas turun keburu gelap dan ditakutkan bisa tersesat.
3.      Serta jangan lupa “Jangan Buang Sampah Sembaranagn”

Minggu, 12 Oktober 2014

Model Pengambilan Keputusan



MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
NAMA KELOMPOK :
1.      ASTUTI DIAH PERTIWI (18211124)
2.      HEDWIG AJENG GRAHANI (18211164)
3.      PUTRI EKA MARDIATI (15211643)
4.      RINI RISNAWATI (16211237)
5.      ROPINGAH (16211457)
KELAS : 4EA01


A.    PENGERTIAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaanuntuk dapat ditiru. Sedangkan pengambilan keputusaan adalah suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar.
Menurut Olaf Hermer model adalah abstraksi, elemen-elemen tertentu dari situasi yang mungkin dapat membantu seseorang menganalisis keputusan dan memehaminya dengan lebih baik.
B.     PENTINGNYA MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.      Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsu-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
2.      Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu.
3.      Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variable.
4.      Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.
C.    KLASIFIKASI MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Klasifikasi model pengambilan keputusan dapat digolongkan berdasarkan :
*      Tujuannya: model latihan, model keputusan, model perencanaan. Pengertian tujuan disini adalah dalam arti purpose.
*      Bidang penerapannya (field of application) : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang pendidikan, model tentang kesehatan,dll.
*      Tingkatannya (level) : model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan lokal,dll.
*      Ciri waktunya (time character) : model statis dan model dinamis.
*      Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik, dan non konflik.
*      Pengmbangan analitik (analyticdevelopment) : tingkat dimana matematika perlu digunakan,dll.
*      Kompleksitas (complexity): model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dll.
*      Formalisasi (formalization): modelmengenai tingkat dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan juga.
Selanjutnya Quade membedakan model kedalam dua tipe, yaitu :
1.      Model Kuantitatif
Model kuantitatif (model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti, ini dapat berupa persamaan atau analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi komputer yang berupa program-program untuk  komputer. Ada pun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan (praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
Contoh : Indikator dari pemerataan dan perluasan pendidikan yaitu APK (Angka Partisipasi Kotor) dan APM ( Angka Partisipasi Murni) untuk menentukan APM tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut :
APM = Usia 7 – 12 tahun yang ditampung di sekolah   × 100%
                                    Usia 7 – 12 tahun seluruh siswa
2.      Model Kualitatif
Model kualitatif didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketetapannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Contoh : Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan merupakan masalah yang perlu dicari solusinya sehingga tidak terjadi lagi kondisi-kondisi yang memprihatinkan di dunia pendidikan di Indonesia. Adapun faktor yang signifikan dan alternatif solusi dalam masalah peningkatan mutu pendidikan adalah manajemen yang efektif dan potensial serta terbentuk sekolah-sekolah yang mandiri, yaitu sekolah yang mampu mengelola dirinya sendiri tanpa harus menunggu instruksi dari atasan, sehingga kemandirian dan kebebasan dalam mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki dapat menghasilkan karya-karya yang orisinil yang bergunabagi peningkatan mutu pendidikan.
Sumber :
M.Iqbal, Teori Pengambilan Keputusan
Darnius, Open. 2004. Pemakaian Peluang Dalam Membuat Keputusan. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sumatra Utara