Sikap
Motivasi dan Mawas Diri
Perilaku seseorang
dimulai dengan adanya suatu motif yang menggerakkan individu dalam mencapai
suatu tujuan. Secara definisi motivasi adalah suatu dorongan dan keinginan
individu yang diarahkan pada tujuan untk memperoleh kepuasan (Basu Swastha DH
dan T. Hani Handoko, 1997:76). Adapaun definisi lain menurut beberapa ahli
adalah sbb :
Schiffman & Kanuk
(1994)
Motivasi, digambarkan
sebagai dorongan dari dalam diri individu seseorang dan memaksa dia untuk
berbuat. Dorongan ini dihasilkan oleh tekanan yang timbul akibat dari satu
kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Solomon (1999)
Motivasi, merujuk
kepada proses yang menyebabkan orang berprilaku seperti yang mereka perbuat.
Hal itu bila kebutuhan timbul dan yang bersangkutan berniat untuk memuaskannya.
Sekali kebutuhan ter
Lah terpenuhi tingkat
tekanan yang ada mendorong konsumen untuk mengurangi atau membatasi kebutuhan
tersebut.
Neal, Quarter, Hawkins
(2001)
Suatu keadaan dari
dalam individu seseorang yang menggerakkan perilaku yang memberi arah dan
tujuan terhadap perilaku tersebut, yaitu memenuhi kebutuhan.
Dari ketiga pendapat
diatas, ternyata terdapat korelasi antara motivasi dan kebutuhan.
Mawas Diri
Menurut KKBI edisi kedua (1993), Mawas
diri adalah melihat (memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,
introspeksi, kita hrus mawas diri agar kita jangan membuat kesalahan sama. Sedangkan
menurut Marbangun Hardjowirogo mawas diri ialah meninjau kedalam hati nurani
kita untuk mengetahui benar tidaknya suatu tindakan yang telah kita ambil.
Secara tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari kita harus bisa menerapkan
siakp mawas diri dalam kegiatan apapun termasuk dalam perilaku konsumen yang
terkait pemeblian suatu produk atau mengguakan suatu jasa. Agar kita tidak
mersa menyesal dikemudian hari.
Sumber :
Perilaku konsumen (Dr.H. Mulayadi Nitisusastro)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar